Rabu, 03 November 2010

Tugas ISD 6

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

FUNGSI ELITE DALAM MEMEGANG STRATEGI
Pembedaan elite dalam memegang strategi secara garis besar adalah sebagai berikut :
a)        Elite politik (elite yang berkuasa dalam mencapai tujuan).
b)        Elite ekonomi, militer, diplomatik dan cendekiawan (mereka yang berkuasa atau mempunyai pengaruh dalam bidang itu).
c)        Elite agama, filsuf, pendidik, dan pemuka masyarakat.
d)       Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis, seperti : artis, penulis, tokoh film, olahragawan dan tokoh hiburan dan sebagainya.
Elite dari segala elite dapatlah menjalankan fungsinya fungsinya dengan mengajak para elite pemegang strategi di tiap bidangnya untuk bekerja sebaik-baiknya. Kecuali itu dimanapun juga para elite pemegang strategi tersebut memiliki prinsip yang sama dalam menjalankan fungsi pokok maupun fungsinya yang lain, seperti memberikan contoh tingkah laku yang baik kepada masyarakatnya, mengkoordinir serta menciptakan yang harmonis dalam berbagai kegiatan, fungsi pertahanan dan keamanan, meredakan konflik sosial maupun fisik dan dapat melindungi masyarakatnya terhadap bahaya dari luar.

PENGERTIAN MASSA
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi sayang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal yang sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai berita dalam pers, atau mereka yang berperan serta dalam suatu migrasi dalam arti luas.
 (SUMBER)

STUDY KASUS

Demonstrasi Mahasiswa Respon Setahun SBY-Budiono Di Berbagai Daerah


Berbagai elemen gerakan mahasiswa turun ke jalan-jalan untuk merespon setahun pemerintahan SBY-Budiono di berbagai daerah, diantaranya, Jogjakarta, Lampung, dan Medan.
Di Jogjakarta, puluhan mahasiswa dan rakyat bergerak dari jalan Abu bakar Ali menuju kantor Pos Besar. Mereka menggelar aksi tetrikal yang menggambarkan mengenai penderitaan rakyat akibat neoliberalisme.
Massa menamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK), yang melibatkan berbagai organisasi pergerakan di Jogjakarta, seperti  LMND, PRP, KAMMI, HMI MPO, BEM UAD, GMKI, KM UII, KM UAD, PPMII,PII, PMII, dan IMM.
Menurut koodinator AMUK Edi Susilo, pemerintahan SBY-Budiono bukan hanya gagal memerintah dalam setahun, tetapi sudah berlangsung enam tahun. “Jilid I dan Jilid jikalau ditambahkan, maka hasilnya adalah enam tahun. Itulah kurun waktu kegagalan SBY sebagai presiden,” katanya.
Dalam aksi itu, AMUK membawa pernyataan politik yang hendak disampaikan, yaitu cabut mandat SBY-Budiono, tuntaskan skandal bank century, tanah untuk rakyat, pendidikan dan kesehatan gratis buat rakyat, dan pencabutan seluruh UU pro-noeliberalisme.
Sementara itu, ratusan demonstran dari Aliansi Rakyat Lampung (ARAL) menggelar aksi merespon setahun SBY-Budiono di tugu Adipura, Bandar Lampung. Organisasi yang tergabung dalam aliansi ini, antara lain, PRD, LMND, SRMI, IMM, HMI, Komala, GMKI.
Ketua LMND Lampung menegaskan bahwa kepatuhan SBY kepada neoliberalisme menjadi penyebab berbagai persoalan rakyat. “Kita sekarang berhadapan dengan utang luas negeri yang banyak, kemiskinan, pengangguran, dan lain sebagainya,” katanya saat menyampaikan orasi.
Demonstrasi juga dilakukan di Medan dan Ternate.
Sebagian besar aksi dipusatkan di kantor DPRD Sumut, namun sejumlah mahasiswa malah menggelar aksinya di depan kampus. Aksi ini digalang dari Gemaprodem, LMND, dan PRP.

OPINI
Menurut pendapat saya tidak sepantasnya sekumpulan massa tersebut menghakimi kepala negara kita karena apa yang mereka lihat tidak seperti apa yang mereka bayangkan. Mungkin menurut massa presiden telah gagal, tapi apa yang telah dituntaskan oleh presiden yang tidak dihargai oleh massa. Mungkin presiden terlihat gagal di mata masyarakat, tapi menurut saya polisi sudah menjalankan setengah dari tugas yang beliau emban sebagai kepala negara

0 comments:

Posting Komentar