Jumat, 23 Maret 2012

Misteri Shalat Subuh

MENAKAR NILAI SHALAT SUBUH


Di dalam Al-Qur’an dan Hadits, dijelaskan bahwa Shalat Subuh sangatlah mahal nilainya. Shalat yang agung ini benar-benar memiliki daya tarik, karena kedudukannya dalam Islam dan nilainya yang tinggi dalam syariat. Banyak sekali Hadits yang mendorong untuk melaksanakan Shalat Subuh, dan menyanjung mereka yang menjaganya.
Rasulullah SAW telah mengkhususkan shalat mulia ini dengan keistimewaan tunggal dan sifat-sifat tertentu yang tidak terulang pada Shalat lainnya. Keistimewaan-keistimewaan tersebut terangkum dalam 10 keistimewaan.


1.       Pahala Tanpa Batas
Orang yang melaksanakan Shalat Subuh dengan berjama’ah mendapatkan keistimewaan yang didapatkan orang-orang yang melaksanakan selain Shalat Subuh dengan berjama’ah. Bahkan dia mendapat lebih dari semua itu.
Dia mendapatkan pahala seperti orang-orang yang Shalat berjama’ah pada umumnya, yaitu 270 pahala. Diberikan padanya kebaikan yang banyak, dihapuskan kejelekannya, ditinggikan beberapa derajat kedudukannya. Malaikat berdo’a baginya, dan beberapa balasan lain yang didapatkan orang yang berjama’ah pada umumnya. Namun, Shalat Subuh memiliki kelebihan khusus yang tidak ada pada shalat yang lain. Diantaranya adalah :
o    Pahala Shalat Malam Satu Malam Penuh
Diriwayatkan Muslim dari Ustman bin Affan R.A berkata: Rasulullah SAW telah bersabda:
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ جَمَاعَةً فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيلِ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيلِ كلَّهُب (رواه المسلم).
Barangsiapa yang Shalat Isya’ berjama’ah, maka seakan-akan dia telah shalat setangah malam. Dan barangsiapa Shalat Subuh berjama’ah (atau dengan Shalat Isya’, seperti yang tertera dalam Hadits Abu Dawud dan Tirmidzi) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam 1 malam penuh.” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW juga bersabda dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah R.A.:
“Kalau sekiranya manusia mengetahui apa yang tersembunyinya dalam adzan dan shaf pertama, maka mereka tidak akan mendapatkan bagian kecuali dengan jalan diundi di dalamnya, niscaya mereka akan ikut serta dalam undian (banyaknya yang berbondong-bondong guna mendapatkan shaf pertama). Dan jika mereka mengetahui apa yang didapatkan dalam awal kedatangan (Shalat jama’ah), niscaya akan berlomba-lomba. Dan jika mereka mengetahui apa yang tersimpan di dalam Shalat Subuh dan Isya’ maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari).
Di setiap malam terdapat saat-saat tekabulnya do’a. Kesempatan ini hanya diketahui orang-orang yang bangun sebelum Subuh, walau hanya sebentar. Saat-saat inilah yang paling mulia. Bahkan ia merupakan kesempatan paling mulia sepanjang masa!.
Perhatikan Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A. :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّــــــمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُـلُثُ اللَّيلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْغُونِي فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَلَهُ ؟ (رواه البخارى و مسلم).
“Allah akan turun ke langit bumi pada setiap malam, ketika malam tinggal sepertiga yang terakhir. Dia (Allah) berkata, ‘Mana hamba-Ku yang berdo’a, untuk Aku kabulkan (do’anya)? Mana hamba-Ku yang meminta kepada-Ku, untuk Aku penuhi (permintaannya)? Mana hamba-Ku yang beristighfar, untuk Aku ampuni (dosanya)?’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kemudian jika kita melaksanakan Shalat Subuh setelah itu, maka kita lebih dekat kepada Allah dan dia lebih mendengarkan do’a-do’a kita. Seperti pada sabda Rasulullah SAW dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah R.A. :
أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ شَاجِدُ فَأَكْثِرُوْا الدُّعَاءَ (رواه المسلم).
“Saat yang paling dekat antara Allah dan hamba-Nya adalah di saat sujud, maka perbanyaklah do’a pada waktu itu.” (HR. Muslim).
Pahala Shalat Subuh lebih tinggi, kewajiban melaksanakan Shalat Subuh lebih penting, dan do’a lebih cepat dikabulkan ketika Shalat Subuh. Namun, mengapa kita sering mengabaikan kebaikan ini dan terkadang tidur pada saat mendengar adzan Shalat Subuh?
o    Sumber Cahaya di Hari Kiamat
Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat.  Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia, akan padam. Matahari akan digulung dan bintang-bintang pun berjatuhan, sebagaimana firman Allah:
اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (١) وَإِذَ النُّجُوْمُ انْكَــدَرَتْ (٢).
“Apabila matahari digulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan.” (QS. At-Takwir: 1 – 2).
Darimana orang-orang mukmin mendapatkan cahaya agung pada hari yang sangat gelap itu? Cahaya itu amal perbauatan mereka yang banyak ketika didunia. Cahaya itu adalah janji Allah sebagai balasan bagi amal-amal mereka. Diantara amalan ini adalah: Shalat Subuh berjama’ah.
Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits yang diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Buraidah Al-Aslami R.A. :
بَشِّرِ الْمُشَـائِيْــــــنَ فِي الظُّلُمِ إِلَى الْمَسَـــــــاجِـدِ بِالنُّوْرِ التَّامِ يَوْمِ الْقِيَـامَةِ.
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat”. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
‘Orang yang banyak berjalan’ maksudnya adalah mereka yang membiasakan diri melaksanakan keutamaan yang besar ini. ‘Kegelapan’ maksudnya: Shalat Isya’ dan Shalat Subuh. Ungkapan “menuju masjid” merupakan dalil yang jelas bahwa cahaya itu diberikan kepada orang yang membiasakan diri Shalat Subuh dan Isya’ berjama’ah di masjid. Shalat yang dimaksud di sini tidak hanya sekedar shalat berjama’ah saja, namun shalat ini harus dilaksanakan di rumah Allah SWT, di masjid.
o    Surga yang Dijanjikan
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari R.A. ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ.
“Barangsiapa yang Shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga”. (HR. Al-Bukhari).
Dua waktu yang dingin itu adalah Shalat Subuh dan Ashar. Kenapa disebut waktu yang dingin?. Dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa Shalat Subuh dan Ashar disebut waktu yang dingin karena dua shalat tersebut terletak pada ujung hari (pagi dan sore), saat yang sejuk dan panas matahari tak lagi terik.
Inilah janji Allah SWT yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW. Akan masuk surga, mereka yang menjaga dua shalat, yaitu Shalat Subuh dan Ashar. Inilah puncak keinginan orang-orang mukmin. Inilah kesuksesan hakiki dan kemenangan yang besar. Allah SWT berfirman:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّـارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَـــــــاةُ الدُّنْيَا إلاَّمَتَاعُ الْغُرُوْرِ (١٨٥)
“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Ali Imran: 185).

Dari satu keistimewaan di atas sudah jelas bahwa Shalat Subuh sangatlah istimewa dan tinggi nilainya. Alangkah sayangnya jika kita melewatkannya begitu saja. Maka dari itu marilah kita berlomba-lomba mendirikan Shalat Subuh berjama’ah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan memperoleh pahala yang telah dijanjikan-Nya dan ditinggikan derajat para orang mukmin. AMIN.

REFERENSI :
Raghib As-Sirjani, Dr. (2005) Menakar Nilai Shalat Subuh. In: Syarqi, Tony. ed. Misteri Shalat Subuh. Solo : Aqwam. pp. 45-63.

1 komentar: