MENAKAR NILAI SHALAT SUBUH
Di dalam
Al-Qur’an dan Hadits, dijelaskan bahwa Shalat Subuh sangatlah mahal nilainya.
Shalat yang agung ini benar-benar memiliki daya tarik, karena kedudukannya
dalam Islam dan nilainya yang tinggi dalam syariat. Banyak sekali Hadits yang
mendorong untuk melaksanakan Shalat Subuh, dan menyanjung mereka yang
menjaganya.
Rasulullah SAW
telah mengkhususkan shalat mulia ini dengan keistimewaan tunggal dan
sifat-sifat tertentu yang tidak terulang pada Shalat lainnya. Keistimewaan-keistimewaan
tersebut terangkum dalam 10 keistimewaan.
1. Pahala Tanpa
Batas
Orang yang melaksanakan Shalat Subuh dengan
berjama’ah mendapatkan keistimewaan yang didapatkan orang-orang yang
melaksanakan selain Shalat Subuh dengan berjama’ah. Bahkan dia mendapat lebih
dari semua itu.
Dia mendapatkan pahala seperti orang-orang yang
Shalat berjama’ah pada umumnya, yaitu 270 pahala. Diberikan padanya
kebaikan yang banyak, dihapuskan kejelekannya, ditinggikan beberapa derajat
kedudukannya. Malaikat berdo’a baginya, dan beberapa balasan lain yang
didapatkan orang yang berjama’ah pada umumnya. Namun, Shalat Subuh memiliki
kelebihan khusus yang tidak ada pada shalat yang lain. Diantaranya adalah :
o
Pahala Shalat
Malam Satu Malam Penuh
Diriwayatkan Muslim dari Ustman bin Affan R.A
berkata: Rasulullah SAW telah bersabda:
مَنْ
صَلَّى الْعِشَاءَ جَمَاعَةً فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيلِ، وَمَنْ صَلَّى
الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيلِ كلَّهُب (رواه المسلم).
“Barangsiapa yang Shalat Isya’ berjama’ah, maka
seakan-akan dia telah shalat setangah malam. Dan barangsiapa Shalat Subuh
berjama’ah (atau dengan Shalat Isya’, seperti yang tertera dalam Hadits Abu
Dawud dan Tirmidzi) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam 1
malam penuh.” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW juga bersabda dalam Hadits yang
diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah R.A.:
“Kalau sekiranya manusia mengetahui apa yang
tersembunyinya dalam adzan dan shaf pertama, maka mereka tidak akan mendapatkan
bagian kecuali dengan jalan diundi di dalamnya, niscaya mereka akan ikut serta
dalam undian (banyaknya yang berbondong-bondong guna mendapatkan shaf pertama).
Dan jika mereka mengetahui apa yang didapatkan dalam awal kedatangan (Shalat
jama’ah), niscaya akan berlomba-lomba. Dan jika mereka mengetahui apa yang
tersimpan di dalam Shalat Subuh dan Isya’ maka mereka akan mendatanginya walau
dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari).
Di setiap malam terdapat saat-saat tekabulnya
do’a. Kesempatan ini hanya diketahui orang-orang yang bangun sebelum Subuh,
walau hanya sebentar. Saat-saat inilah yang paling mulia. Bahkan ia merupakan
kesempatan paling mulia sepanjang masa!.
Perhatikan Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah R.A. :
يَنْزِلُ
رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّــــــمَاءِ الدُّنْيَا
حِيْنَ يَبْقَى ثُـلُثُ اللَّيلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْغُونِي فَأَسْتَجِيْبَ
لَهُ ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَلَهُ ؟
(رواه البخارى و مسلم).
“Allah akan turun ke langit bumi pada setiap
malam, ketika malam tinggal sepertiga yang terakhir. Dia (Allah) berkata, ‘Mana
hamba-Ku yang berdo’a, untuk Aku kabulkan (do’anya)? Mana hamba-Ku yang meminta
kepada-Ku, untuk Aku penuhi (permintaannya)? Mana hamba-Ku yang beristighfar,
untuk Aku ampuni (dosanya)?’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kemudian jika kita melaksanakan Shalat Subuh
setelah itu, maka kita lebih dekat kepada Allah dan dia lebih mendengarkan do’a-do’a
kita. Seperti pada sabda Rasulullah SAW dalam Hadits yang diriwayatkan oleh
Muslim dari Abu Hurairah R.A. :
أَقْرَبُ
مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ شَاجِدُ فَأَكْثِرُوْا الدُّعَاءَ
(رواه المسلم).
“Saat yang paling dekat antara Allah dan hamba-Nya
adalah di saat sujud, maka perbanyaklah do’a pada waktu itu.” (HR. Muslim).
Pahala Shalat Subuh lebih tinggi, kewajiban
melaksanakan Shalat Subuh lebih penting, dan do’a lebih cepat dikabulkan ketika
Shalat Subuh. Namun, mengapa kita sering mengabaikan kebaikan ini dan terkadang
tidur pada saat mendengar adzan Shalat Subuh?
o Sumber Cahaya
di Hari Kiamat
Shalat Subuh merupakan sumber dari segala
sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia,
akan padam. Matahari akan digulung dan bintang-bintang pun berjatuhan,
sebagaimana firman Allah:
اِذَا
الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (١) وَإِذَ النُّجُوْمُ انْكَــدَرَتْ (٢).
“Apabila matahari digulung. Dan apabila
bintang-bintang berjatuhan.” (QS. At-Takwir: 1 – 2).
Darimana
orang-orang mukmin mendapatkan cahaya agung pada hari yang sangat gelap itu?
Cahaya itu amal perbauatan mereka yang banyak ketika didunia. Cahaya itu adalah
janji Allah sebagai balasan bagi amal-amal mereka. Diantara amalan ini adalah: Shalat
Subuh berjama’ah.
Rasulullah SAW
bersabda dalam Hadits yang diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari
Buraidah Al-Aslami R.A. :
بَشِّرِ
الْمُشَـائِيْــــــنَ فِي الظُّلُمِ إِلَى الْمَسَـــــــاجِـدِ بِالنُّوْرِ
التَّامِ يَوْمِ الْقِيَـامَةِ.
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang
yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat
terang pada hari kiamat”. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
‘Orang
yang banyak berjalan’ maksudnya adalah mereka yang membiasakan diri
melaksanakan keutamaan yang besar ini. ‘Kegelapan’ maksudnya: Shalat
Isya’ dan Shalat Subuh. Ungkapan “menuju masjid” merupakan dalil yang
jelas bahwa cahaya itu diberikan kepada orang yang membiasakan diri Shalat
Subuh dan Isya’ berjama’ah di masjid. Shalat yang dimaksud di sini tidak hanya
sekedar shalat berjama’ah saja, namun shalat ini harus dilaksanakan di rumah
Allah SWT, di masjid.
o Surga yang
Dijanjikan
Diriwayatkan
dari Abu Musa Al-Asy’ari R.A. ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ
الْجَنَّةَ.
“Barangsiapa yang Shalat dua waktu yang dingin
maka akan masuk surga”. (HR. Al-Bukhari).
Dua waktu yang
dingin itu adalah Shalat Subuh dan Ashar. Kenapa disebut waktu yang dingin?.
Dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa Shalat Subuh dan Ashar disebut waktu
yang dingin karena dua shalat tersebut terletak pada ujung hari (pagi dan
sore), saat yang sejuk dan panas matahari tak lagi terik.
Inilah janji
Allah SWT yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW. Akan masuk surga, mereka yang
menjaga dua shalat, yaitu Shalat Subuh dan Ashar. Inilah puncak keinginan
orang-orang mukmin. Inilah kesuksesan hakiki dan kemenangan yang besar. Allah
SWT berfirman:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّـارِ
وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَـــــــاةُ الدُّنْيَا
إلاَّمَتَاعُ الْغُرُوْرِ (١٨٥)
“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Ali Imran: 185).
Dari satu
keistimewaan di atas sudah jelas bahwa Shalat Subuh sangatlah istimewa dan
tinggi nilainya. Alangkah sayangnya jika kita melewatkannya begitu saja. Maka
dari itu marilah kita berlomba-lomba mendirikan Shalat Subuh berjama’ah untuk
mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan memperoleh pahala yang telah
dijanjikan-Nya dan ditinggikan derajat para orang mukmin. AMIN.
REFERENSI :
Raghib
As-Sirjani, Dr. (2005) Menakar Nilai Shalat Subuh. In: Syarqi, Tony. ed. Misteri
Shalat Subuh. Solo : Aqwam. pp. 45-63.
semoga bermanfaat
BalasHapusamin