MUMPUNG JADI RAJA
Dahulu ada sebuah Kerajaan yang sangat aman,
rakyatnya makmur dan sentosa. Raja ini selalu memperhatikan dan mementingkan
kesejahteraan rakyatnya. Sang Raja selalu berkeliling negeri untuk melihat
langsung kondisi rakyatnya.
Suatu Sang Raja mendengar rintihan seorang pemuda yang kelaparan. Si Ibu dengan suara lemah mengatakan kepada anaknya bahwa dia sudah tidak memiliki lagi persediaan makanan. Raja terkejutdi negerinya ada rakyatnya yang kelaparan.
Sang Raja berfikir sebentar. Kemudian dia membuat sebuah kesempatan untuk Sang pemuda. Dia memerintahkan prajuritnya. untuk secara diam-diam membawa sang anak ke istana ketika dia tidur, malam itu juga.
Ketika Pemuda itu tidur, secara diam-diam beberapa Prajurit membawa pemuda tanpa sepengatahuan siapapun termasuk pemuda itu sendiri.
Raja ingin memberikan jabatannya sebagai Raja selama sehari untuk si pemuda tersebut. Sang raja ingin tahu apa yang akan dilakukan si Pemuda.
Pagi harinya ketika terbangun dari tidurnya si anak heran, dimanakah dia berada? Segera beberapa pembantu istana menjelaskan bahwa dia saat ini di istana kerajaan dan diangkat menjadi Raja.
Para Pembantu istana sibuk melayaninya. Sementara itu di tempat terpisah si ibu kebingungan dan cemas karena dia mendapati anaknya hilang dari rumahnya. Di carinya kemana-mana tapi sang anak pujaan hati tetap tak ditemukannya. Siang harinya sambil menangis dan bercucuran air mata si ibu pergi ke istana Raja untuk meminta bantuan mencari anaknya ke pelosok negeri. Di gerbang istana si ibu tertahan oleh Para Penjaga istana dan tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja.
Namun demikian, seorang Penjaga itu masuk ke dalam dan memberi tahu kepada Sang Raja baru (Pemuda) bahwa di luar istana ada seorang ibu tua lusuh dan kelaparan yang sedang mencari anaknya yang hilang. Sang Raja kemudian memerintahkan untuk mensedekahkan satu karung beras kepada ibu tua miskin tersebut.
Malam harinya Sang Raja baru itu tidur kembali di kamarnya yang megah dan mewah. Tengah malam, Sang Raja yang asli dengan Para Pembantunya secara diam-diam kembali memindahkan pemuda yang sedang tidur lelap itu kembali ke rumah ibunya.
Esok pagi si ibu sangat gembira karena telah menemukan kembali anaknya yang hilang kemarin. Sebaliknya si Pemuda heran kenapa dia ada disini kembali. Si ibu bercerita bahwa kemarin dia mencarinya kesana-kemari hingga pergi ke istana untuk minta bantuan, dan pulangnya dia diberi oleh Raja sekarung beras. Si Anak segera menyadari bahwa dialah kemarin yang memberi sekarung beras itu.
Kemudian bergegas dia pergi ke istana dan menghadap Raja, dengan lugu dia minta diangkat kembali menjadi raja. Walau cuma sehari .Sang Raja segera menolak dengan mengatakan bahwa waktu atau kesempatannya menjadi raja sudah habis.
Si Pemuda tetap memohon, sambil menghiba-hiba Pemuda itu minta hanya sejam saja bahkan beberapa menit saja, tetapi Sang Raja tetap menolak
Sang Pemuda pulang dengan hati penuh penyesalan. Kenapa dia sangat kikir dulu, seandainya dia dermawan maka tidak hanya sekarung beras yang dia kirim tetapi mungkin berton-ton beras yang dia kirim.
oOo
Tahukah anda ?..
Itulah analogi kehidupan kita sekarang. Kelak di akhirat
ada orang-orang menyesal. Mereka
tidak pernah beramal untuk akhirat. Mereka tidak pernah mengirim beras (pahala)
yang banyak untuk kampung akhirat mereka
Mereka menghiba-hiba kepada Allah swt agarrdi
hidupkan kemabali ( kembali ke dunia) :
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا
مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ # قَالَ اخْسَؤُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ
“Ya
Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia),
maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang zalim." Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di
dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku”. ( QS Al-Mukminun:107-108)
Ketika kita berama, Sesungguhnya amal itu untuk diri
kita sendiri !
“Ingatlah,
kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah.
Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia
hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan
kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling
niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan
seperti kamu ini”.
(QS Muhammad:38).
Apakah anda ingin menjadi orang yang menyesal ?? atau mulai banyak mengumpulkan amal untuk kampung akhirat anda???
0 comments:
Posting Komentar