Pengembangan Organisasi
Agar suatu
organisasi dapat bertahan terhadap lingkungan yang selalu berubah, maka
organisasi tersebut harus selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitasnya. Dari aspek manajemen, upaya untuk meningkatkan
keberhasilan organisasi dalam menjawab perubahan lingkungan tersebut diantaranya
dengan melakukan pengembangan organisasi.
Pengembangan
organisasi (organization development) diperlukan karena organisasi harus
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di pelbagai aspek kehidupan
seperti teknologi, politik, ekonomi, dan budaya yang kompleks dan penuh
ketidakpastian. Pengembangan organisasi dapat membantu suatu organisasi
untuk menciptakan tanggapan-tanggapan positif terhadap perubahan-perubahan
dengan cara melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi. Perubahan
tersebut perlu direncanakan, diarahkan dan dilaksanakan oleh orang-orang yang
ada dalam organisasi tersebut atau dengan cara memproleh bantuan dari para
ahli.
Pengembangan
organisasi merupakan sesuatu yang relatif baru yang dengan cepatnya berubah
sebagai akibat pengetahuan baru (Moekijat, 2005:1). Dengan demikian ada
beberapa kertidaksesuaian diantara para penulis dan praktisi tentang hakekat
dan luasnya pengembangan organisasi. Dalam kenyataan, tidak ada satu definisi
yang dapat disetujui oleh semua pihak.
Sejarah
Pengembangan Organisasi
Pengembangan
organisasi mulai dikenal pada pertengahan 1940-an, hal ini ditandai dengan
adanya program-program pelatihan yang mulai menerima macam-macam perspektif
atau harapan dalam banyak organisasi (Moekijat, 2005 : 23). Para ahli manajemen
mulai mempertimbangkan bahwa cara mengoptimalkan prestasi dan pengambilan
keputusan yang sukses dalam organisasi merupakan langkah awal bagi
individu-individu yang ingin melakukan perubahan dalam organisasi.
Perubahan sikap
dan kebiasaan dalam melakukan aktivitas organisasi disebut sebagai perubahan
dalam suasana organisasi. Dengan mengikuti perubahan, anggota-anggota
organisasi hendaknya berada dalam kerangka pikiran untuk memecahkan
masalah-masalah, mengkonfrontasikan pertentangan, merumuskan
kebjaksanaan-kebijaksanaan, dan menangani maslah-masalah operasional secara
efektif.
Menurut Wexley
dan Yukl (1977) dikutip Moekijat (2005:24) sejarah pengembangan organisasi
dapat ditelusuri kembali pada dua sumber yang berhubungan, akan tetapi yang
berlainan.
Sumber Pertama,
latihan di dalam laboratorium atau latihan kelompok-L (laboratory or T-group
training) timbul pada tahun 1946 ketika Kurt Lewin dan para stafnya membentuk
suatu lokakarya kelompok-L yang pertama (T-group; T adalah singkatan training).
Lokakarya ini memerlukan pemimpin masyarakat yang diikutsertakan membicarakan
masalah-masalah kemudian diberikan kesempatan mengadakan reaksi terhadap umpan
balik perilaku individual mereka. Sebagai hasil pemgalaman ini Lewin dan
kawan-kawannya merasa yakin bahwa individu-individu dapat belajar dari pengaruh
timbal balik mereka sendiri dengan mengikuti situasi-situasi kelompok kecil
(disebut kelompok-L) yang tidak tersusun. Pekerjaan mereka mula-mula
mengakibatkan terbentuknya National Training Laboratories (NTL)-Institute for
Applied Behavior Science di Bethel, Maine, pada akhir tahun 1940-an. Selama
tahun 1950-an, banyak pelatih NTL makin terlibat dalam menyediakan
manajer-manajer dalam perusahaan dan industtri dengan latihan kelompok-L. Sejak
saat itu kelompok-L menjadi sangat terkenal dalam berbagai organisasi yang
luas.
Sumber kedua,
juga berasal dari pekerjaan awal Lewin, waktu itu dalam riset dan umpan balik
survai. Sebagai ilustrasi ancangan ini, di Detroit Edison Company
diselenggarakan suatu penyelidikan sikap pegawai dan manajamen yang sangat
luas, yang dimulai pada tahun 1948. Selama beberapa tahun kemudian,
pertemuan-pertemuan diadakan secara terpisah dengan para pegawai bukan
pengawas, pengawas-pengawas garis pertama dan kedua, dari berbagai tingkat
manajemen untuk mengumpan balikkan informasi tentang sikap setiap kelompok
kerja mengenai pengawasan mereka, kesempatan-kesempatan promosi, pemuasan
pekerjaan dan seterusnya. Ini merupkan yang pertama dari banyak studi riset
yang hingga kini masih berlangsung, yang dilakukan oleh Institute for Social
Reseach pada Universitas Michigan terhadap akibat umpan balik riset survai.
Penerapan
pengembangan organisasi yang berasal dari salah satu atau kedua sumber tersebut
dapat dilihat dalam berbagai jenis organisasi di dunia, misalnya bidang
perusahaan industri, kepolisian, lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan
berbagai jenis lembaga atau institusi lainnnya.
SUMBER :
Pengembangan Organisasi [Diakses 27 April 2012]
0 comments:
Posting Komentar