Kamis, 03 Mei 2012

Pengembangan Organisasi I


Pengembangan Organisasi

Agar suatu organisasi dapat bertahan terhadap lingkungan yang selalu berubah, maka organisasi tersebut harus selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya.  Dari aspek manajemen, upaya untuk meningkatkan keberhasilan organisasi dalam menjawab perubahan lingkungan tersebut diantaranya dengan melakukan pengembangan organisasi.
Pengembangan organisasi (organization development) diperlukan karena organisasi harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di pelbagai aspek kehidupan seperti teknologi, politik, ekonomi, dan budaya yang kompleks dan penuh ketidakpastian.  Pengembangan organisasi dapat membantu suatu organisasi untuk menciptakan tanggapan-tanggapan positif terhadap perubahan-perubahan dengan cara melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi.  Perubahan tersebut perlu direncanakan, diarahkan dan dilaksanakan oleh orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut atau dengan cara memproleh bantuan dari para ahli.
Pengembangan organisasi merupakan sesuatu yang relatif baru yang dengan cepatnya berubah sebagai akibat pengetahuan baru (Moekijat, 2005:1). Dengan demikian ada beberapa kertidaksesuaian diantara para penulis dan praktisi tentang hakekat dan luasnya pengembangan organisasi. Dalam kenyataan, tidak ada satu definisi yang dapat disetujui oleh semua pihak.
Sejarah Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi mulai dikenal pada pertengahan 1940-an, hal ini ditandai dengan adanya program-program pelatihan yang mulai menerima macam-macam perspektif atau harapan dalam banyak organisasi (Moekijat, 2005 : 23). Para ahli manajemen mulai mempertimbangkan bahwa cara mengoptimalkan prestasi dan pengambilan keputusan yang sukses dalam organisasi merupakan langkah awal bagi individu-individu yang ingin melakukan perubahan dalam organisasi.
Perubahan sikap dan kebiasaan dalam melakukan aktivitas organisasi disebut sebagai perubahan dalam suasana organisasi. Dengan mengikuti perubahan, anggota-anggota organisasi hendaknya berada dalam kerangka pikiran untuk memecahkan masalah-masalah, mengkonfrontasikan pertentangan, merumuskan kebjaksanaan-kebijaksanaan, dan menangani maslah-masalah operasional secara efektif.
Menurut Wexley dan Yukl (1977) dikutip Moekijat (2005:24) sejarah pengembangan organisasi dapat ditelusuri kembali pada dua sumber yang berhubungan, akan tetapi yang berlainan.
Sumber Pertama, latihan di dalam laboratorium atau latihan kelompok-L (laboratory or T-group training) timbul pada tahun 1946 ketika Kurt Lewin dan para stafnya membentuk suatu lokakarya kelompok-L yang pertama (T-group; T adalah singkatan training). Lokakarya ini memerlukan pemimpin masyarakat yang diikutsertakan membicarakan masalah-masalah kemudian diberikan kesempatan mengadakan reaksi terhadap umpan balik perilaku individual mereka. Sebagai hasil pemgalaman ini Lewin dan kawan-kawannya merasa yakin bahwa individu-individu dapat belajar dari pengaruh timbal balik mereka sendiri dengan mengikuti situasi-situasi kelompok kecil (disebut kelompok-L) yang tidak tersusun. Pekerjaan mereka mula-mula mengakibatkan terbentuknya National Training Laboratories (NTL)-Institute for Applied Behavior Science di Bethel, Maine, pada akhir tahun 1940-an. Selama tahun 1950-an, banyak pelatih NTL makin terlibat dalam menyediakan manajer-manajer dalam perusahaan dan industtri dengan latihan kelompok-L. Sejak saat itu kelompok-L menjadi sangat terkenal dalam berbagai organisasi yang luas.
Sumber kedua, juga berasal dari pekerjaan awal Lewin, waktu itu dalam riset dan umpan balik survai. Sebagai ilustrasi ancangan ini, di Detroit Edison Company diselenggarakan suatu penyelidikan sikap pegawai dan manajamen yang sangat luas, yang dimulai pada tahun 1948. Selama beberapa tahun kemudian, pertemuan-pertemuan diadakan secara terpisah dengan para pegawai bukan pengawas, pengawas-pengawas garis pertama dan kedua, dari berbagai tingkat manajemen untuk mengumpan balikkan informasi tentang sikap setiap kelompok kerja mengenai pengawasan mereka, kesempatan-kesempatan promosi, pemuasan pekerjaan dan seterusnya. Ini merupkan yang pertama dari banyak studi riset yang hingga kini masih berlangsung, yang dilakukan oleh Institute for Social Reseach pada Universitas Michigan terhadap akibat umpan balik riset survai.
Penerapan pengembangan organisasi yang berasal dari salah satu atau kedua sumber tersebut dapat dilihat dalam berbagai jenis organisasi di dunia, misalnya bidang perusahaan industri, kepolisian, lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan berbagai jenis lembaga atau institusi lainnnya.

SUMBER :
Pengembangan Organisasi [Diakses 27 April 2012]

0 comments:

Posting Komentar